Thumbnail

StreamWTF

Cerita Dewasa - Antara Adik dan Sepupuku

Hallo perkenalkan Namaku Bobby usia 25 tahun, Aku dua bersaudara mempunyai seorang adik masih SMA kelas 10 (16 tahun) namanya Misela.

Tapi awal cerita ini bukan antara aku dan adikku yg sedarah, melainkan antara aku dan sepupuku sendiri yang barnama Dian terlebih dahulu. Aku dan Dian selisih 10 tahun, dia 15 tahun kelas 9 SMP.

Aku sendiri sudah kerja, kelar kuliah 3 tahun yg lalu langsung melanjutkan kerja di kota di tempat universitas aku menempa ilmu berada (Jogja). Dian seorang siswi sekaligus santriwati, iya mondok di salah satu pesantren di pesisir utara pulau Jawa.

Sekitar 6 bulan yg lalu ketika Dian tengah liburan setelah kenaikan kelas, kebetulan pula aku juga sedang menjalani relaksasi dirumah karna rindu kampung halaman, dan kami ketemu kembali di momen itu.

Rumah kami berdekatan hanya berjarak 1 rumah, status kami sepupuan dari orang tua kami yg kakak beradik, ibuku dan ibunya.

Sebenarnya Dian bukan anak kandung, tanteku entah mengapa ga dikaruniai keturunan setelah 8 tahun pernikahannya, makanya dia mengadopsi Dian dari salah seorang kenalannya.

Hubunganku dan Dian hanya sebatas saudara, seperti abang dan adiknya, tak ada yg istimewa, entah dari segi kedekatan dan relasi.

Tidak spesial karena usia kami yg terpaut jauh, sepuluh tahun.

Sedari kecil Dian sering banget main di rumahku, tepatnya di kamar adikku (Misela) yg letaknya di sebelah kamarku.

Karna secara umur mereka sepantaran dan nyambung.

Hanya itu hubunganku dan dian, tapi semua berubah sejak 6 bulan yg lalu, atau tepatnya seperti yg di singgung diatas saat liburan kenaikan kelasnya.


Kami kembali bertemu dirumahku setelah sekian lama, ketika dia mengunjungi adikku, kami bersalaman dan hahahihi layaknya saudara, tapi ada yg menarik dari dia, muka innocent itu bertambah cantik, wajah natural bare face tanpa make up, tak ada noda bekas jerawat, glowing dan sangat segar dilihat, aura kecantikan dia mulai terlihat, inner beauty dari wajah sepupu kecilku kini telah berubah menjadi remaja yg beranjak dewasa.

Body oke untuk ukuran anak seumurannya, tinggi 165cm, lingkar pinggang kecil dan kakinya panjang, ideal banget, beberapa tahun lagi pasti sangat jenjang dan makin menggoda.

Tanpa sadar setelah pertemuan itu kontolku ngaceng, imut banget batinku menggerutu.

Aku membayangkan rambut panjangnya dibalik hijab pasmina yg ia kenakan, payudara mungil yg tertutup sweater hangatnya namun tetep sepintas menyembul menunjukkan posisinya.

Pikiranku tak karuan, imajinasiku saat itu kacau, hanya ngentot dengannya yg memenuhi kepalaku.

Aku sendiri bukan amatir soal menggagahi perempuan, sudah ada beberapa cewe yg jadi korban kelaki-lakianku, sejak SMA hingga kuliah dan kerja saat ini tiap ada relationship dengan wanita entah itu pacar ataupun HTS selalu ku tiduri, dan mayoritas dari mereka bilang kalo aku enak hehe

Btw ukuran kontolku di atas rata-rata cowo Indonesia pada umumnya, mungkin karna aku jg tinggi besar 185cm & panjang kontolku ketika ngaceng 17cm tegak sempurna, secara paras aku juga oke.

_

Kembali ke hari itu ya

Sore berubah jadi malam, tapi aku dengar di kamar sebelah Dian dan adikku tengah cekikikan, mereka seperti reunian setalah 1 semester tanpa bertemu, aku hanya bisa mengelus kontol membayangkan menggagahi Dian yg makin cantik.

Tanpa sadar ketika tengah melamun dengan sebatang rokok, kesadaran ku di kagetkan adikku yg minta di orderin makanan via online, karna kebetulan hari itu orang tuaku tidak memasak,

Lalu setalah order untuk semua orang rumah termasuk Dian kami makan bersama dan mengobrol di ruang makan, aku sendiri ga fokus dengan pembicaraan, otakku hanya memikirkan Dian sembari menyantap sate Madura yg jadi menu makan malam kami.

Setelah beres makan Dian pamit pulang, mau ijin ke ibunya untuk nginep di kamar Misela, dia pergi melewatiku, auranya sudah berbeda dari sebelumnya, aku merasakan sensasi pengen memeluknya.

Aku dan adikku kembali naik ke lantai atas dan masuk ke kamar masing-masing.


For your information ruangan atas hanya ada kamar aku dan adikku, sedikit balkon dan space untuk jemuran.

aku kembali ngopi dan ngerokok dikamar, nyalain laptop untuk mencari kesibukan, ditengah liburan kerja yg sedang ku nikmati, open Netflix dan memilah movie atau series apa yg kiranya bakalan cocok untuk aku tonton.

Setelah memilih salah satu film horor barat, aku mulai play dan mencoba fokus pada cerita.

Baru berjalan beberapa menit film berlangsung adikku masuk ke kamar dan bertanya nonton apa dan ingin bergabung, maka akhirnya kita berdua nobar.

Namun adikku meminta stop dulu karna dia nungguin Dian yg berencana menginap belum datang.

Disitu posisiku sangat deg-degan, anjir serius mau di kamarku nih nobarnya? Tak lama berselang Dian datang memakai piyama tipis, Dian tersenyum kepada kami setalah mengetahui rencana nobar, dan dia meletakkan pantat bulatnya di sampingku, celana dalamnya tercetak dibalik piyamanya yg tipis, nafasku agak memburu melirik pemandangan indah itu.

Kami menonton film dg posisiku di tengah, laptop di atas bantal & kami semua bersandar di tembok kamarku.

Ga ada yang aneh selama nonton, Dian dan Misela sesekali kaget karna jumpscare dan bersembunyi dibalik selimut, aku cuma haha hehe karna ga begitu takut.

Beberapa kali ketika nonton pahaku dan Dian saling bersentuhan, meskipun ga skin to skin, tapi karna udah ada perasaan sange jadinya sangat nikmat, dia tak menyadari aku menikmati sentuhan itu.

Film berjalan satu jam, agak pegel juga dengan posisi ga proper tersebut, akhirnya tanganku sebelah kiri ke samping tepat di samping pantat Dian, dan secara ga sengaja menyetuhnya, hangat sekali, Dian agak kaget tapi diam saja.

Tangan kiri aku rangkulan ke bahu misel, karna kita kakak beradik hal itu udah biasa kita lakuin, dan ga menimbulkan efek apa-apa.

Tapi posisi tangan kanan sangat kikuk.


Dian sesekali merubah posisi agar nyaman, tapi tetap saja dia gelisah tak menemukan posisi yg pas.

Pada situasi tersebut aku nekat untuk merangkulnya juga, eh dia senyum dan mau.

Film tetap berlanjut dengan posisi aku di himpit dua cewe remaja.

Karna terbawa suasana tangan kiri ku kadang meremas bahu Dian, Dian hanya merespon dengan lirikan tak langsung namun tanpa protes, malah kini ia makin menempel mempersempit ruang gerakku, di ¾ film adegan makin mencekam, aku udah ga peduli lagi sebenarnya dengan adegan film,

Aku tengah menikmati gesekan tubuhku dan Dian yg makin merapat, karna terbawa suasana aku menyadarkan kepala Dian ke bahuku, dan dia memberikan respon positif tanpa penolakan, akhirnya menjelang ending aku dan dia beneran sepasang kekasih yg saling menempel tubuhnya, sayangnya disampingku ada adikku Misela yg fokus pada film tersebut.

Film selesai….

Misel mengajak Dian untuk balik ke kamarnya, aku hanya bisa melepaskannya dengan sangat berat.

Kontol ngaceng berat, konak tak tertahankan melihat dia pergi dari kamarku.

Aku beneran gelisah sejak mereka menghilang dari kamarku.

Aku lampiaskan dengan menonton film dengan genre romance 21+, aku berencana untuk coli dengan bahan film tersebut nantinya.

Aku nyalakan kembali sebatang rokok yg tertunda karna ada cewe² dikamarku tadi, aku play filmnya dan menikmatinya seorang diri.

Lampu kamar ku matikan, aku lebih memilih bercahaya layar laptop dalam keremangan untuk menemani rasa sange ini, lebih menghayati pikirku.

Tak terasa 30 menit sudah film berjalan, beberapa part ciuman & sedikit adegan vulgar mulai ditunjukkan, aku sangat menikmati tiap scene yg terjadi, tp kemudian fokusku dibuyarkan oleh suara dari kamar adikku yg terbuka, tak lama setelah itu kamarku di ketuk disusul suara Dian yg meminta ijin untuk masuk.

Aku mengiyakan sembari melemparkan pertanyaan kepadanya “kok belom tidur?”

“Ga bisa merem kak Bob” jawabnya, dia bertanya kenapa aku belum tidur juga?

Tanpa menunggu jawabanku dia naik ke atas ranjangku dan melirik ke layar laptop sekaligus meminta ijin untuk ikut serta .

“Ikut dong kak” pintanya.

Emang misel udah merem? Tanyaku padanya

“Udah kak”

“Ya udah sini gabung”

Mau diulang dr awal ujarku padanya, tetapi dia menolak dan memilih untuk di ceritakan saja inti dari plot yg telah terlewat.

Sembari menonton aku menjelaskan kepada Dian siapa ini, siapa itu dan kenapa begitu kenapa begini, dia iya iya manggut-manggut agak paham.

Akhirnya setelah beberapa menit kami berdua mulai masuk ke dunia film lagi.

Karna hanya tinggal kami berdua, aku menawarkan untuk dia bersandar di bahuku lagi agar dia tidak pegal, dia mengiyakan dan bersandar.

Aku peluk dia dari samping, aku ambil satu tangannya dan aku lingkarkan dipinggangku.

Mataku menuju layar laptop, tapi fokusku terbagi terhadap belaian tanganku pada punggungnya, tangannya, dan pinggangnya.

Dia terlalu masuk ke dunia film semi tersebut, hingga tanpa sadar bahwa tubuhnya tengah ku nikmati juga.

Tak lama berselang yang ditunggu akhirnya muncul juga, adegan ngewe di film tersebut akhirnya terlaksana.

Dian menatapku dengan mata sayu, “Kak Bob kok ada adegan gituannya?”

“Kamu ga nyaman?” tanyaku padanya

“Gppa sih kak, cuman malu sama Kak Bob”

“Aku sih ngikut kamu, lanjut ga nonton ini?”

“Lanjut” ucap dia lirih

Ternyata nafasnya mulai memburu, aku bisa merasakan tubuhnya gelisah, aku peluk dia makin erat saat tiap adegan di film semakin intim, dia juga memberikan perlawanan dengan ikut memelukku, makin lama makin panas,

Adegan di film makin brutal dan pelukanku ke Dian juga berubah menjadi sedikit remasan dan usapan-usapan nafsu, lalu saat kedua pemeran mencapai klimaks muka Dian mengadah ke arahku dan tersenyum di lanjutkan dengan pertanyaan “Kak Bob pernah?”

Pernah apa? Jawabku sok polos.

“Gituan?”

“Ngewe?”

“Pernah”

Hihi enak kak?

Banget!

Sumpah di percakapan ini, muka kami hanya beberapa senti, nafasnya yg harum dan hangat bisa ku rasakan di depan mulutku.

Entah bagaimana ceritanya aku sudah melumat bibir lembutnya, dia kaget tp tak menolak.

Aku telusuri setiap inci bibirnya, lidah dan rongga yg bisa ku jangkau dengan lidah, semuanya ku sapu tak tersisa tanpa terlewatkan.

Dian terengah-engah dengan seranganku tanpa perlawanan, hanya suara nafasnya yg mencoba tetap stabil atas seranganku yg penuh nafsu.

2 menit setelah ciuman aku berhenti dan meminta ijin dia, “kamu mau ga lanjut?”

Dia tak menjawab mau, tapi kata “ajarin” yg terucap.

Aku menyuruh Dian untuk melakukan hal serupa seperti yg aku lakukan padanya, dan dia langsung mempraktekkan, tentunya dengan tempo yg pelan, kami saling pagut saling serang, lidah kami bertaut, ludah kami bertukar, saling sedot saling jilat, sumpah nikmat banget bibir Dian.

Aku berpindah dari bibir ke pipinya, ke dagunya, ke keningnya, aku ciumin wajah cantik itu aku nikmatin tiap inci wajahnya, aku nikmati dg penuh nafsu.

Dia hanya mendesah atas seranganku yg bertubi-tubi.

Tanganku tak mau berdiam diri, ku sibak hijab pasmina, tanganku merengkuh lehernya, mengelus menelusuri leher halusnya, lembut tak terkira. Ngocoks.com

Kemudian turun ke bawah, tanganku sudah tak tahan dengan payudara kecil dibalik piyamanya, aku sentuh pelan sembari kembali berciuman, tanganku mulai masuk ke piyama tipisnya, aku remas payudara dibalik BH yg dia kenakan.

Erangan dia makin keras “Kak Bob, Kak Bob kak Bob”

“Kenapa sayang?”

“Nyaman” jawabnya dengan nada lirih.

Aku semakin bernafsu, aku semakin liar

Tanganku semakin aktif meremas, membelai payudara kecil tapi sangat sexy dibalik baju tidur ini, mataku tak mau melewatkan ekspresi matanya yang sayu ekspresi atas perlakuan yg tengah aku berikan kepadanya, dia hanya bisa hah huh ah uh pasrah, kucium lagi setiap jengkal wajahnya, ku sedot lagi bibirnya, ku lumat kembali lidahnya, dia merespon dengan brutal tak seperti awalan tadi.

Sepupuku yg tadinya tak pernah terpikirkan untuk ku nodai, malam ini tinggal beberapa langkah sebelum aku perawani.

Setelah puas meremas susunya tanpa membukanya, kini aku akan berpindah ke part yg lebih menegangkan, yaitu melucuti pakaiannya.

Aku singkirkan laptop, asbak, rokok semua yg ada dikasur kecuali bantal, kemudahan aku rebahkan Dian telentang di atas kasur.

Aku buka kancing piyama dia satu persatu dari atas, tiap kancing yg terbuka aku jilat, aku cium kulit mulus tubuhnya yang mengintip, hingga 6 kancing terbuka maka aku langsung menenggelamkan kepalaku ke tubuhnya, aku rengkuh semua aroma tubuhnya, aku nikmati perut mulus rampingnya, secandu itu tubuhnya.

Itu adalah respon dariku atas terkejutnya aku akan keindahan tubuh yg ia miliki, seorang gadis 15 tahun punya body se-sexy ini, sungguh sangat di sayangkan jika tidak di nikmati.

Dian hanya mendesis tatkala aku sibuk dengan keindahan tubuhnya. Berlangsung cukup lama sampe perutnya basah kuyup, aku lalu kembali diatasnya, “lanjut?” Tanyaku

Dia tidak menjawab tapi tangannya berpose untuk dipeluk, maka aku masuk ke dalam tubuh indahnya untuk bersatu dengan cewe yg sudah setengah telanjang, piyama dan celana masih menempel, tapi pertempuran sudah berlangsung cukup lama, tak akan ku sia-siakan malam ini.

Setelah hahahihi dan mengobrol aku jadi tau bahwasanya Dian sudah lama naksir aku, tapi karna terkendala usia dan status sodara maka dia berpikir tak akan pernah ada kesempatan.

Aku juga jujur kepada dia bahwa sejak ketemu tadi aku sudah merencanakan berimajinasi untuk menikmati tubuhnya, dia hanya cekikikan tersanjung bahwa aku bernafsu padanya.
Setelah nafas normal kembali, aku berdiri melepas kaos, dan menghidupkan lampu.

Maka kini dua insan yg seharusnya tak boleh bersenggama, tinggal menuju hitungan menit untuk saling bertumbuk alat kelamin.

Dian berinisiatif untuk membuka pasmina yg ia kenakan, tapi aku menolak, aku bilang kepadanya bahwa aku yg akan mencopot hijabnya namun tidak sekarang, aku masih ingin menikmati sensasi tubuh santriwati, yg mana ketika ia masih berhijab aura solehotnya makin terasa, itu membuatku makin bernafsu.

Ia tersenyum kurang paham tapi tidak membantah.

Aku mendekatinya mengajaknya berciuman sambil tanganku mencari pengait BH yg ia kenakan, sekali klik maka payudara indah itu terbuka tanpa penghalang apapun.

Aku kagum, betapa indahnya payudara itu, tidak besar namun juga tidak kecil, sangat ideal.

Tanganku mendekat menempel pada payudaranya, menikmati sensasi hangat lembut halus, ku raba pelan, ku remas perlahan secara bergantian, lalu tanganku yg satu ikut serta meramaikan padatnya dada Dian, kini payudara indahnya tengah ku remas sambil kami tetap berciuman.

Dian makin mahir, bahkan dia menahan ku ketika aku hendak menyelesaikan ciuman, dia ingin lebih.

Aku paksa berhenti dan menatap matanya sembari berkata “aku mau nikmatin dada kamu ya” dia hanya mengangguk mengiyakan.

Lalu aku teralih fokus pada dadanya, mulutku secara perlahan mendekat mencium dada kirinya, tanganku masih sibuk meremas sebelah kanan, lalu aku mulai melumat tiap inci dadanya bergantian kiri dan kanan, dia mengerang, dia tak bisa menahan desahan yg ditimbulkan akan nikmat yg aku berikan.

Sungguh payudara yg indah, aku tak ada lelahnya mengenyot payudara sepupuku ini, seorang hijabers tanpa celah, kini tengah berzina, saat ini tengah ku ajak berdosa.


Mulutku melahap semua puting kecilnya secara bergantian berpindah-pindah tempat kiri dan kanan.

Dian meremas kepalaku, dia menjambak rambutku sebagai respon bentuk atas nikmat yg tengah ia terima.

Lebih dari lima menit aku menikmati payudara Dian, dan kontolku makin membesar, dan berpikir saatnya untuk hidangan terakhir, yaitu jebol perawan!

Dian kembali aku minta untuk terlentang santai saat aku melepaskan celana piyama, setelah terlepas lagi-lagi aku dibuat takjub dengan paha yg mulusnya, kaki yg tanpa bekas luka setitik pun, benar-benar sempurna.

Lalu aku menulusuri kaki jenjang indahnya menggunakan lidah dan mulut, dari jari kaki hingga ujung selangkanganya.

Dia hanya bisa bergelinjang, tanpa bisa bergerak bebas saat aku dengan penuh nafsu menodai bagian bawah tubuh indahnya.

mataku melirik ke bagian selangkangan, celana dalam berwarna cerah putih menunggu untuk disentuh.

Kepalaku menyusuri paha Dian hingga ke ujung, lalu aku sampai di sebuah celana dalam basah, aku cium cairan basah tersebut, dan Dian berteriak memekik, aku berhenti dan menatap matanya? Dian hanya bisa pasrah sambil menutup mulutnya saat aku kembali menenggelamkan kepalaku di celana dalamnya yg basah.

Aku hirup aroma celana dalamnya, aku cium tanpa henti, aku endus aku rasakan tiap incinya.

Kemudian adegan aku lanjutkan dengan menyeret celana dalam itu pergi dari selangkangannya, aku buang jauh dari kasur, sebuah memek merah muda bersih berbulu tipis terpampang di hadapan kepalaku, maka tak akan ku sia-siakan kesempatan itu.

Memek indah berlendir becek karna nafsu yg terkumpul daritadi akan ku bersihkan dengan mulutku, lidahku menyapu, bibirku menciumi memek Dian yg indah dan sangat merangsang.

Dian sudah diluar kontrol, desahannya tak terkendali tanpa berpikir misel dikamar sebelah akan terbangun akan teriakan-teriakannya.

Kurang lebih 10 menit melakukan foreplay, akhirnya dia mencapai orgasmenya, dia menjerit tubuhnya blingsatan bak cacing kepanasan, aku hanya bisa menyedot klitorisnya makin kuat dan meminum cairan yg keluar dari memeknya.

Setelah ku sapu bersih, kulihat wajah Dian sudah penuh peluh keringat.


Aku berdiri dan pergi ke bawah mengambil minuman, sebelum masuk ke kamar aku memastikan misel masih tertidur, dan ternyata aman.

Aku memberikan botol minuman pada Dian yg tengah ngangkang tanpa sehelai benangpun kecuali hijabnya.

Dia ganti posisi menjadi duduk disampingku,

Yg tengah menyalakan rokok berdiri di samping kasur melihat dia minum.

Aku menikmati tiap hembusan rokok yg keluar sembari menelanjangi tubuh Dian dengan tatapan nafsu.

Dian menarik tanganku minta dipeluk, aku setuju lalu aku duduk.

Aku memintanya untuk membuka kancing celanaku dan melepaskanya, dia berusaha melakukan hal tersebut spt profesional.

Sungguh pemandangan yg sangat sexy, seorang gadis belom legal bertelanjang bulat tanpa pakaian, tengah mencoba membuka celanaku, setalah berhasil lepas aku suruh dia membuka celana dalamku.

Dia tertegun melirik ke gundukan besar di dalamnya, dia tetap melakukan apa yg ku suruh tanpa bimbang, ketika kontol ngaceng maksimal keluar, mulutnya ternganga melihat ukurannya.

“Kak Bob kontolnya gede banget” refleknya

“Kamu masih perawan?” Tanyaku

“Kamu lho yg menikmati semua tubuhku pertama kali kak, jelas aku masih perawan, bahkan ciuman pertamaku sama kamu”


“Thank Dian, kontol ini setelah ini bakalan menjebol perawan kamu” sambungku

“mau kak, aku cinta kamu”

Lalu aku lumat bibirnya.

“Pernah nonton bokep orang nyepong? ”

Lakuin! Perintahku.

Dia dengan canggung memegang kontol besarku, digenggamnya dengan perlahan, dilihatnya lalu tersenyum, ngeri katanya.

“Aku jamin kamu hamil anakku abis ini”

Lalu gimana kalo hamil?” Kata dia

Aku tanggung jawab, kamu cantik aku mau kamu jadi ibu dari anak-anakku, aku mau kamu tiap hari, aku mau ngentotin kamu sepuasnya” jawabku tentunya dalam keadaan sange wkwkwk

mendengar jawabanku Dian mencium bibirku, tapi tangannya tetap mengocok kontolku mulai agak kencang, ah ah ah aku yg sekarang di buat dia mengerang kenikmatan.

Lalu aku arahkan kepala Dian kebawah untuk menciumnya, aku suruh ia untuk membasahi kontolku dengan ludahnya, Ia lakukan sembari tetap mengocok, kemudian aku minta dia untuk menciumnya menelusuri kontol beruratku menggunakan lidahnya, tanpa lagi canggung dia menuruti semua permintaanku.

Ku ajari dia cara memainkan biji, aku bimbing dia untuk menjilati hingga bawah lubang dubur, tanpa membantah dia memberikan servis terbaik untuk ukuran pemula.

Setelah cium jilat kontol selesai waktunya mulut mungilnya di masukin kontol, maka aku meminta dia untuk turun dari kasur dan berjongkok, dia melakukan hal yg ku suruh dengan wajah setengah terpejam, aku tampar pipi-pipi mulusnya menggunakan kontol, dia tersenyum kegirangan atas perlakuanku.

Lalu ku sentuhkan kepala kontol ke bibirnya, ku paksa perlahan untuk membuka, ku dorong pelan, dan mentok hanya kepala kontol saja yg sanggup ia tampung.

Aku memanggilnya untuk melihat ke arahku, “buka lebih lebar lagi!” Perintahku.

Dia melakukannya dengan wajah takut, lalu aku dorong lagi hingga kontolku bertemu pangkal lidahnya, bahkan itu belom separuhnya.

Aku tarik kembali kontolku, lalu aku masukan ke mulutnya, begitu terus secara perlahan hingga ia mulai terbiasa, maka ku percepat gerakanku, ku pegang kepalanya yg berhijab, ku entot mulutnya secara repetitif dan teratur separuh kontolku akhirnya masuk ke mulutnya hingga tenggorokannya.

Ia bersusah payah berusaha memberikan servis terbaik, tapi apa daya dia masih amatir sehingga kontolku yg 17cm tak bisa masuk seluruhnya, bahkan dia beberapa kali terbatuk-batuk karna saking ga muatnya, lalu setelah dia hendak muntah maka aku menghentikannya, melihat air matanya sampai menetes karna ku entot mulutnya membuatku makin bernafsu.

Ku gendong dia ke kasur, lalu aku buka selangkanganya, aku basahin dengan lidahku, aku memaksa lidahku masuk, memberi cairan cinta hingga dia juga memberikan respon basah berupa cairan sangenya.

Klitorisnya aku emut tanpa henti lalu aku sedot sekuat mungkin sebagai penutup.

Aku berpindah ke mulutnya untuk berciuman dan dia memberikan respon yg dahsyat, dua insan yg tengah diganjar nafsu membabi buta berciuman dengan air liur sampai keluar dari mulut kami masing-masing.

Saat kami terengah-engah aku mengarahkan kontol ke memeknya, aku gesek ke segala sisi, aku lakukan sebagai perkenalan, untuk pertama kalinya memek Dian disentuh kontol.

Lalu aku menatap dia untuk meminta persetujuan, dia tidak menjawab namun hanya mengangguk.

Begitu pasrahnya dia siap untuk aku hamili.

Secara perlahan tapi pasti aku memulai mendorong masuk kontolku perlahan, inci demi inci agar Dian tidak kesakitan.

Memek pink, mulus, sempit, kini tengah coba dikoyak oleh kontol gede beruratku.

Setelah beberapa kali percobaan akhirnya kepala kontolku masuk, aku diamkan sejenak sembari mangajak Dian untuk kembali berciuman.

Dian meneteskan air mata, ketika ku tanya mengapa dia tak menjawab malah kembali menciumiku.

Maka aku tarik lagi kontolku perlahan dan ku dorong lagi ke dalam, begitu terus beberapa menit hanya kepala kontolku yg keluar masuk, dian sudah tak menangis, kini ekspresinya berubah jadi penuh nafsu.

Setelah kepala kontol lancar keluar masuk aku berencana untuk menghujam lebih dalam.

Aku memberi isyarat kepada Dian dengan anggukan, dan Dian mengangguk mengiyakan.

Dan kemudian aku tekan dengan tenaga lebih, pekikan suara Dian begitu keras hingga harus ku bungkam dengan mulut.

Kontolku merasa sangat kenikmatan merasakan gesekan dibawah, aku merasa menjebol sesuatu lapisan, ya itu adalah selaput dara keperawanan Dian yg baru saja ku renggut.

Aku masih mencoba memaksakan masuk, separuh sudah kontolku tenggelam di memek Dian.

“Sakit kak” rengek Dian

“Sayang, awalnya doang yg sakit, ini kamu baru saja melewatinya, dan setelah rasa sakit itu akan berganti kenikmatan”. Jelasku padanya.

Dian diam meringis masih kesakitan, ku ulangi beberapa kali menikmati setengah lubang memek Dian.

Setelah dirasa cukup beradaptasi, aku hendak memasukkan lebih dalam lagi, ketika ku tekan dian malah request masukin semuanya.

Entah dia terbawa suasana nafsunya atau apa, tiba-tiba dia menarikku dalam pelukannya dan melilitkan kakinya ke pantatku memaksa aku mentokin kontolku ke rahimnya.

Akhirnya aku turutin aku mentokin dan blessssss, arggghhhh dian teriak kencang sekali

Nikmatnya luar biasa, aku sudah tak peduli orang rumah akan dengar, bodoamat ketahuan, ini memek nikmat banget

Cewe cantik 15 tahun aku entot, aku ewe!!!!

Nikmatnyaaaaaa!!!!!

Lalu kita berpelukan erat, keringat kita bersatu

Aku ijin ke dia aku ingin menggenjotnya.

Lalu mulailah aku menggenjotnya tanpa ampun, teriakan kita berdua saling bersahutan, bunyi kontol plak plok plak plok kemaluan kita bertemu menjadi nada yg membuat gairah bercinta makin meninggi.

Dian sudah dua kali mencapai orgasmenya setalah yg pertama waktu foreplay, kini ditengah-tengah ku entot dia juga mencapai puncaknya.

Lebih dari 10 menit diposisi atas bawah aku menindihnya, selama itu aku merasakan memek sepupuku seenak itu, aku ga bisa berkata-kata kecuali mendesah.

Hingga akhirnya pangkal kontol memberi tanda bawah lahar sperma akan segera tiba.

Dengan sangat brutal aku mempercepat genjotan, tempo aku buat lebih kencang, dan beberapa saat kemudian ku mentokin kontol gedeku ke memek sempit Dian, beneran aku tekan setekan tekannya, setelah ku pastikan dinding rahimnya terpojok dan terdesak, maka ku kunci dengan tarikan pinggang dia ke arahku tanpa ku lepaskan, dia berteriak kesakitan, tapi bodoamat ini memang rencanaku, jebol perawan harus di barengi dengan crot dan ledakan di dalam, agar ia takluk dan ngasih jatah seterusnya!

PEJUH itu datang, ku hentakan kontolku ke ujung rahimnya, ku semprot spermaku ke rahim Dian

Crottttt crottttt CROTTTTT CROTTTT

CROTTT, 5 semburan kuat dan beberapa kali sisa ledakan menabrak mentok tak ada jalan selain ketemu dinding rahim dan menyebar!

DIAN BERTERIAK KENCANG! Respon yg ia berikan sungguh ajaib, matanya tersisa putihnya saja yg terlihat, bukti bahwa dia benar-benar melayang! Keenakan! Kenikmatan! Kami orgasme berbarengan!

Sensasinya luar biasa, ngentotin cewe cantik berhijab, seorang santriwati yg runtuh pertahanannya!

Aku terlah berhasil memberikan kesan pertama dengan semprotan sempurna!

Sepupuku, 15 tahun baru saja aku nodai, baru saja aku gagahi, baru saja aku zinahi, baru saja aku jebol perawannya! Ngentotin keluarga sendiri! Enak banget!!!!

Aku jatuh di atas tubuh Dian, dia merangkulku pelan.

Tak ada kata diantara kita selain nafas yg tersengal-sengal.

5 menit berselang aku menggelinding ke samping, Dian merubah posisinya menyamping memelukku, lengan kiri ku dijadikan bantalan kepalanya.

Aku kecup kening dia dan ku rengkuh badannya dalam pelukanku.

Kami ngobrol ringan setalah melakukan perzinahan, berbicara soal potensi kehamilan, tanggung jawab, planing kedepannya gimana, semuanya kita diskusikan.

Dia bilang tidak menyesal asal nantinya di nikahi, aku bilang iya iya aja dulu.

Yang jelas setelah ngentot dan merasakan bagaimana enaknya di gagahi, dia akan nagih dan tak akan mungkin menolak, dan tujuan utamaku yaitu menikmati tubuhnya sesering mungkin.

Karna melihat wajah cantik, imut, sexy tapi tanpa di zinahi? Itu sungguh sangat di sayangkan! Bagiku cewe harus di nikmati.

Jam menunjukkan pukul 1, tak terasa 2 jam sejak awal aku mencium bibir Dian hingga ia kehilangan perawannya telah terlewati.

30 menit setelah kejadian, setelah keringat kita menghilang, kami bangkit dari rebahan.

Aku melepas hijab Dian, dan rambut panjang sepunggungnya terlihat, makin cantik aja batinku.

Pokoknya sehabis ini masih ku hajar memeknya, kontolku masih kuat beronde-ronde ngaduk-ngaduk memeknya dengan berbagai gaya.

Dianku, sepepuku, kini kau lonteku!

Kemudian aku bopong dia ke kamar mandi yg ada di dalam kamarku untuk bersih-bersih.

Aku menyalakan water heater dan kita berdua masuk ke bathub untuk berendam.

Kami berpelukan, bercanda, saling raba satu sama lain.

Aku kobel memeknya menggunakan jari untuk membersihkan sisa pejuhku di dalam memeknya yg sempit.

Part selanjutnya masih berlanjut Dian memunggungiku, sambil Dian menyerong dia meminta ciuman maka aku berikan selembut mungkin, tak sebrutal saat ngewe. Ngocoks.com

Sambil ciuman ternyata ada satu bagian tubuh Dian yg dari tadi lepas dari perhatianku, yaitu punggung mulusnya, putih bersih tanpa titik hitam sekecil apapun, bulu halus tumbuh tipis menjadikannya makin seksi.

Dan saat di bathub aku maksimalkan untuk mencium menyedot menjilati punggung Dian, keteknya tak lepas juga dari jilatanku, bahkan sampe lubang duburnya aku jilatin, tak ada yg terlewat, aku punya misi sehabis malam ini tidak ada tubuh dian yg belum ku sentuh, misal dia hamil nantinya udah dalam keadaan emang 100% maksimal dalam menyetubuhinya!

Dian kemudian berbalik, menyuguhkan payudaranya ke mulutku, aku di tetein layaknya bayi gede, kedua putingnya aku sedot hingga dia meringis kegelian.

Beruntung sekali aku malam itu, bisa menikmati cewe secantik dan seimut Dian.

Pasti teman-temannya, ustadnya, gurunya juga pernah membayangkan bisa menikmati Dian, tapi pemenangnya adalah aku sepupunya yang bisa nidurin dia di kamarku sendiri hehe.

Di kamar mandi Dian ku entot dengan gaya pangku, dia aku ajarin naik turun sambil memeluk leher, alhasil saat memeknya aku tumbuk pake kontol tetenya menggesek dadaku, itu enak banget.

Ditambah sensasi meremas pantatnya yang kenyal menggairahkan.

Lalu aku crot di dalam lagi.

saat adegan mau mencabut kontol bahkan dia enggan melepaskan, dia berujar “kalo tau enaknya ngentot kayagini dia mau kok di ewe sejak kecil sama aku” hahaha

Ya tapi gimana, aku sadar dia bisa jadi tempat sampah pejuhku aja baru kepikiran.

Akhirnya aku bawa Dian ke kasurku dalam keadaan bugil tanpa sehelai benangpun, rambutnya terurai basah menggodaku untuk ronde berikutnya.

Sambil nyalain rokok aku membasuh kontol dengan handuk, Dian melirik kontolku dan merangkak mendekat, dia kocok kontolku atas inisiatifnya sendiri, dia cium, dia jilat, dia emut, dia sudah tau caranya setelah tadi praktek di ronde pertama.

Sungguh surga dunia, aku sendiri ngerokok Sampoerna dibawahku aku anak kecil yg sebenarnya secara usia belom boleh dipakai lagi ngerokok kontolku tanpa henti, benar-benar sempurna.

Sayangnya sehabis satu batang rokok, belom ada tanda-tanda sinyal akan crot dari kontolku.

Dan dia memberikan kode bahwa ia lelah Dan ingin segera di entot lagi.

Maka aku langsung suruh dia nungging untuk menerima terobosan kontolku dari belakang.

Dia mulanya ragu, tapi setelah aku beri arahan dan ngerasain masuknya kontol lebih terasa kalo dari belakang, dia senyum dan mendesah kegirangan.

Sodokanku selalu ku mentokin dan di iringi jeritan Dian, dan dia memintaku untuk jangan berhenti dan lebih keras lagi, dia ingin memeknya dihujam sekeras-kerasnya.

Maka setelah puas bermain-main, aku genjot sebrutal-brutalnya hingga dia orgasme dan minta ampun, lalu tak lama setelahnya aku menyusul crot di dalam memeknya lagi sembari berpegangan dan remasan pada pantat mulus putihnya, nikmatnya.

Sungguh tubuh gadis belia yg indah nan nikmat luar biasa.

Dian ambruk dengan pejuhku mengalir dari liang memeknya, aku tumbang di samping dia, kemudian kita tersenyum bersama.


Jam menunjukkan pukul 2 ketika ronde ketiga kita usai, Dian terlelap tanpa sadar, lalu aku mengambil selimut untuk menutupi badannya yg tanpa memakai apapun, aku ikut masuk di dalam selimutnya dan memeluknya.

Tak lupa alarm aku setting jam 5 pagi, agar nantinya kita berdua sudah terbangun sebelum orang rumah, bisa persiapan bersandiwara seakan-akan tidak terjadi apa-apa.

Kring-kring-kring-kring suara alarm yg berisik membangunkan kita berdua, kami langsung memakai pakaian kami, dan Dian pamit untuk pulang undur diri, sebelum pergi kami sempat berciuman dan berpelukan, serta aku mengatakan bahwa mulai sekarang kita harus sering melakukan, dan dia tersenyum mengiyakan.

Tak lupa juga aku memberi dia obat postinor sebagai KB darurat, bukannya aku tak mau dia hamil, hanya saja terlalu dini untuk dia mengandung anakku, dan aku masih butuh menikmati tubuhnya selama dan sebanyak mungkin.

Setelah Dian pulang kerumahnya aku kembali melanjutkan tidur sambil senyam-senyum tersipu tak menyangka bahwa aku baru saja mendapatkan perawan dari sepupuku sendiri yang begitu imut dan cantik.

Tak butuh waktu lama hingga akhirnya aku masuk ke dalam dunia mimpi, rasanya tak butuh mimpi indah toh dunia nyata sudah indah.

_

Aku terbangun saat matahari sepertinya sudah tegak dengan posisi kepala, badanku berasa pegal dan linu di semua lini, efek semalam menggagahi Dian baru saja terasa ternyata, tapi aku tidak menyesal, karna kontolku sudah punya sarang baru dari gadis belia yg sangat layak di nikmati setiap lekuk tubuhnya.

Siang itu aku mandi sambil bersiul-siul kegirangan atas apa yang aku alami semalam, bayangan apa yang akan terjadi kedepannya adalah hal-hal menyenangkan.

Usai mandi aku mengambil mengecek notif HP, ternyata pesan dari Dian berupa pap selfie-nya yg begitu manis imut menjadi satu.

Akhirnya hari itu kami berbalas pesan seharian layaknya orang kasmaran.

Siang itu aku baru aja sarapan, dengan hati yg riang.

Sorenya ketika tengah bersantai angkat barbel di balkon kamar, adikku misela masuk dan memandang aku dengan tatapan tajam kebencian.

Aku bersungut pula menanggapi ekspresi tak ramahnya.


Dia makin mendekat dan duduk di kursi balkon, kemudian secara tiba-tiba melancarkan pertanyaan yg membuat jantungku terasa mau copot.

“Kalian semalam ngewe?”

What the fuck, adikku tau! Aku ketahuan!

Aku berhenti mengangkat barbel dan menyeret adikku masuk ke dalam kamar.

“Ngewe apa?” Sebuah pertahanan orang terpojok aku lontarkan.

Dia tetap diam sambil menatapku makin tajam.

“Iya, aku khilaf” aku melanjutkan yang lebih mirip kepasrahan dibandingkan penjelasan.

“Kalian sepupuan lho kak, Dian masih SMP dan kamu tidurin?” Adikku Misela mencecar aku dengan pertanyaan serangan.

Aku hanya bisa diam, sebagai tanda mengakui kesalahan.

Di antara diamnya kita, dengan sangat tidak terduga aku mendapatkan pertanyaan tak aku duga-duga. “Kenapa nggak aku aja?” Hal itu terucap dari mulut adikku.

What the fuck!

“Maksud kamu?” Aku masih belum bisa mencerna ucapan adikku Misela.


“Aku sayang kakak, lebih dari hubungan kita yang bersaudara” ucapnya disusul pelukan dia kepadaku.

Aku beneran tak bisa berbuat apa-apa selain membalas pelukannya.

Aku dan adikku begitu dekat, sedari kecil kita sangatlah hangat, tak jarang kita saling peluk tidur bareng di satu kamar, tapi tak pernah melebihi batas kasih sayang antara saudara kandung.

Adikku Misela punya wajah yang amat manis, kecantikan Indonesia murni yang paripurna, kulit kuning langsat, rahangnya cantik, hidungnya mancung, bibirnya sexy, idaman banyak cowo yang melihatnya.

Dia selebram di kotaku, sebuah achievement yang membanggakan baginya dan bagiku.

Tingginya 160cm, rambut sebahu, bodinya kurus langsing seperti body idolanya rose blackpink, payudaranya sedang namun padat, dia istimewa dengan daya tarik dirinya sendiri.

Di antara semua keistimewaan itu, dia tetaplah adikku.

Kita sering ketiduran bareng, tak jarang bangun tidur kita dalam keadaan saling peluk seperti sepasang kekasih, tapi aku selalu menepis pikiran kotor tiap kali ada hal tabu yang terlintas.

Sebagai cowo normal, punya adik cewe cantik idola kaum adam, manja sama kakaknya sendiri, sering ketiduran bareng, bukan cuma sekali dua kali aku tak sengaja menyentuh payudaranya atau paha mulusnya,

Bahkan kita sering saling cium pipi, siapa yg tak tergoda lebih? Bangun tidur kontol ngaceng menempel pantatnya yg ideal dalam posisinya dia masih tidur memunggungiku, itu sering terjadi, aku bisa dan aku kuat!.

Sampai sejauh ini aku berhasil memasang tembok tinggi itu, aku bisa menyentuhnya tapi tidak untuk merobohkannya, itu prinsipku.

Tapi sore ini, pernyataan dia, pelukan dia berbeda!!

Pertahankanku akankah runtuh?

Ku belai rambutnya, ku pegang wajahnya, lalu aku melancarkan pertanyaan untuk meyakinkan atas sikapnya dia barusan. “Kalo kita lebih dari ini, ga ada jalan kembali buat kita, kamu gppa?

Misel mengangguk pelan tapi meyakinkan.

Ia mulai berbicara membuka fakta “bahwa semalam ia mendengar desahanku dengan Dian, ia gelisah dan merasa iri karna bukan dirinya yang di posisi Dian semalam, ia berujar bahwa sudah lama sejak dia beranjak dewasa ketika kita lagi bareng, ku peluk dan ku rengkuh meskipun statusnya sebagai saudara tapi ia mengaku tetap saja muncul getaran birahi lebih dari hubungan kakak beradik.

Namun dia tidak berani untuk memulainya, karna kejadian semalam membuatnya berbuat nekad mengungkapkan, dia percaya diri bahwa aku tidak akan menolak untuk bercinta dengan dirinya.

Entah setan jenis apa yang menggodaku, setelah mendengar perkataanya aku mantap dan yakin mengiyakan ajakan misel.

Aku tutup pintu kamar kemudian aku kunci, aku tutup semua jendela, setelah dirasa semua aman aku kembali ke tempat misel yang masih berdiri mematung melihat reaksiku atas pernyataannya.

Aku mendekatinya, ku cium bibirnya perlahan, dia meladeni ciumanku dengan lembut, pelan namun begitu merangsang.

Kita bertaut cukup lama, aku menikmati ciumannya, seenak ini ternyata bibir adikku.

Aku penasaran, siapa yg mengajarkan dia berciuman? Aku agak cemburu!

Ku lepas sejenak dan menanyakan padanya, tapi dia menjawab bahwasanya dia belajar ciuman dari bokep-bokep yg selama ini dia tonton, ternyata aku adalah cowo pertama tindakan praktek atas teori yang selama ini dia pelajari.

Ternyata adikku sudah dewasa.

Aku tersenyum dan kembali menciumnya, aku angkat tubuhnya perlahan ke atas kasur, aku rebahkan adikku diranjang yg semalam tempat aku dan Dian melakukan perzinahan, dan sore ini kurang dari 24 jam aku akan melakukannya dengan adikku sendiri? Aku udah nyebur, renang sekalian!!!

Berbeda dengan sepupuku Dian yg Solehah berpenampilan rapat, berhijab pasmina, kemana-mana berpakaian sopan, adikku adalah tipe cewe berpakaian sexy, crop-top dan hotpants adalah seragam wajibnya dirumah, maka sore ini ketika kita melakukan sangat mudah untuk melucuti semua pakaian dia.

Tak butuh waktu lama dia sudah tinggal memakai BH dan celana dalam, aku juga tak mau ketinggalan segera melepaskan semua pakaian olahraga dan tersisa celana dalam.

Kontolku ingin memberontak melihat pemandangan yang tadinya tak berani ku sentuh apalagi sampai melihat isinya, hari ini bukan cuma melihat dan menyentuh, tapi aku akan inses bersenggama dengan adik kandungku sendiri, sebuah energi nafsu muncul begitu besar, aku yakin ini karna efek norma yang melarang justru menimbulkan gairah yang menggebu-gebu.

Seperti ritualku pada cewek-cewek yang telah ku taklukkan, menikmati tubuh mereka tiap inci adalah kewajiban.

Termasuk adikku Misela, yang akan menjadi saksi permainanku yang begitu liar.

Dia telah berpose pasrah menatapku sembari tiduran, dia menyambutku ketika aku menindihnya.

Dadaku yg bidang bertemu dengan tubuhnya yg hanya memakai BH, bibirku kembali mencari bibirnya untuk melanjutkan ciuman.

Secandu ini adikku? Rasanya beneran nikmat 11/12 dengan Dian untuk kualitas ciuman.

Kualitas bibir muda yang lembut idaman para lelaki mata keranjang, yang sebentar lagi mereka tak akan pernah punya kesempatan untuk merasakan keperawanan adikku.

Eksplorasi berikutnya aku lakukan dengan pikiran penuh kecamuk, dilema moral membuat batang kontolku malah makin ereksi.

BH aku lepaskan, payudara sekal padat sempurna langsung aku genggam dan ku remas, ku lahap dua gunung itu bergantian kiri dan kanan, aku sumpalkan mulutku ke bulatan itu, putingnya runcing berwarna muda kecoklatan berkali-kali aku sedot dan aku kenyot.

adekku tak mau kalah dengan desahannya, untungnya orang tua kami memang jarang sekali ke lantai atas, alhasil kami melakukan tanpa rasa khawatir sama sekali.

Dari payudara aku menyusuri tubuhnya menggunakan lidahku kebawah, menari-nari di area pusar lalu kepinggang, aku balik badannya ku nikmati punggung mulusnya, ga nyangka adikk kecilku yang dulu masih sangat polos hari ini sedang melayani kakaknya bercinta.

Pantatnya yg sexy tak lupa jadi bulan-bulanan remasanku berbarengan dengan jariku mengobok-obok memeknya lewat luar celana dalam, cairan basah mulai terlihat dan keringat kami mulai bercampur ditengah pergumulan ini.

Aku sibak celana dalamnya ke samping, wow mulus tanpa bulu, adikku tampaknya rajin mencukur jembutnya, setelah itu aku lepaskan pembungkus memek tersebut dan ku buang ke lantai.

Aku juga melepas celana dalamku, biar kami sama-sama bugil tak berbusana, adikku melirik batang kontolku dan tersenyum “Gede banget kak, ga seperti video-video yang sudah aku lihat hihihi”

Aku tersanjung atas pujiannya, lalu kami berciuman, sensasi bersentuhanya tubuh kami tanpa sehelai benang jadi berlangsung sangat sexy, skin to skin membuat perasaan makin nikmat, aku begitu menikmati momen itu, hubungan terlarang saudara kandung ini begitu menggairahkan.

Cukup lama kami diam menikmati pelukan dan betindih badan ini, lalu aku membuka obrolan.

“Adek pernah kepikiran nggak kita bakal gini?”

“Sering kak, bahkan tiap malam waktu kakak peluk dari belakang adek itu ga tidur, tapi berharap di gagahi kakak, tapi adek malu bilangnya”.

Aku begitu terkejut dengan pemaparannya, dia ternyata selama ini juga tertarik kepadaku.

Aku makin bernafsu untuk segera bergegas ke tahap selanjutnya

“Adek kakak perawanin sekarang ya?”

Dia menyambutku dengan ciuman dan berlanjut sodoran payudaranya ke mulutku, aku balas dengan tanganku yang mengelus memeknya naik turun.

Aku menuntun kepalanya mengarah ke kontolku, aku pengen di sepong oleh adikku

Dia yg udah biasa nonton bokep paham dan melakukan ritual, aku biarkan dia improvisasi dengan pengetahuanya, aku merem melek merasakan sensasi kuliman mulut adekku, bibirnya yg kecil dipaksakan untuk melahap kontolku yg besar, pemandangan sangat eksotis pun terpampang.

Aku menyudahi servis mulutnya dan berniat melakukan jilmek kepadanya, tapi yg terjadi justru adikku membalikkan badan menyodorkan memeknya ke mulut tanpa melepas kontolku dari mulutnya.

Diberi kesempatan posisi 69 jelas tak ku sia-siakan, kami saling memberikan kenikmatan, wanginya aroma memek adikku membuat semakin bernafsu untuk tanpa henti menjilati dan menyedot area itilnya, begitu pula dia di emutnya bola biji dzakarku, nikmat banget.

Berpegangan pada paha putih mulusnya menghimpit wajahku, aku berusaha menahan untuk tidak crot terlebih dahulu, aku sudahi permainan saling jilat selangkangan ini.

Ku posisikan dia tiduran dan melebarkan kakinya, lalu ku gesekan kepala kontolku ke memek perawan beceknya.

Aku dorong perlahan dengan susah payah, pertahanan alami selaput dara selalu menantang ketika hendak di dobrak, apalagi jika sang pemilik memek tegang.

Aku cium adekku dan bilang kepadanya untuk rileks, berikan kepadaku lubangmu, akan ku kasih kamu kenikmatan tiada tara sebagai gantinya.

Ia menarik nafas pelan dan mencoba untuk tak lagi tegang, ia merangkul leherku dari bawah, aku berusaha memasukkan kontolku dengan posisi setengah menundukkan badan, akhirnya setelah cukup lama jalur itu terbuka, kepala kontolku ditelan oleh memeknya.

Ekspresi adikku yg mengernyitkan keningnya memberi isyarat bahwa ia kesakitan tapi tak bergeming, ia diam membiarkan aku melanjutkan sodokan pelan mencari jalan.

Aku maju mundur dengan tenaga yg lebih, dan akhirnya blessssss arggghhhh suara teriakan adikku menandakan bahwa selaput daranya telah ku koyak.

“Adikmu udah ga perawan kak, kamu menggauli adikmu sendiri” ucapnya

Aku memberikan respon dengan tusukan lebih dalam “emangnya kenapa? Adikku adalah hakku untuk menikmati tubuhnya, kamu milikku, tiap hari kita harus ML”

Adikku tersenyum dan memberikanku ciuman mesra.

Setelah beberapa saat memberikan adaptasi kepada dua alat kelamin yg baru berkenalan, akhirnya sampai juga di tahap genjot tanpa henti, aku melakukan entotan dengan brutal tak peduli dengan kesakitan adikku, teriakannya adalah bahan bakarku, jeritannya adalah semangatku.

Aku hanya diam mengatur nafas berpegangan pada payudaranya yg kenyal.

Aku tusuk aku tarik aku hempaskan lagi ke dalam begitu seterusnya, memang belum sepenuhnya tapi kenikmatan yg di timbulkan? 1000x lebih nikmat, sensasi sedarah tak ada tandingannya.

Persetan dengan tabu dan moral, fokus saja ke kenikmatan.

10 menit berlalu aku berpikir untuk saatnya mentokin seluruh batang kontolku ke ujung rahimnya, aku hentakan sekeras-kerasnya hingga suara “uhhh” keluar dari mulut adekku, aku ulangi beberapa kali dan ah uh adalah respon alami yg ia berikan.

“Enak?” Tanyaku.

“Banget kak”

Masih sakit?

“Dikit kak tapi banyak enaknya

Lanjutin kak jangan berhenti, lebih keras, mentokin terus!”

Seperti mendapat angin segar dengan peluh keringat aku tanpa lelah memberikan yg terbaik untuk adikku, seperti dia yg sudah memberikan mahkota keperawanan dia untukku.

Dia orgasme sebelum aku, tapi tetap tak aku beri kesempatan untuk istirahat, karna aku ingin dia squirt di akhir berbarengan dengan tumpahnya pejuhku. Ngocoks.com

Bertahan mendekati 30 menit ketika sensasi kedutan mulai menjalar di batang kontolku, pertanda bahwa aku harus menyudahi ini dan memikirkan akan ku semburkan kemana sperma ini.

Kalo ga di crotin di dalam kurang puas, tapi kalo di tumpahin di luar ini pengalaman misel pertama kali, kasian dia kalo kurang puas.

Setelah menimbang-nimbang keputusan akhir adalah mentokin dan basahin rahimnya adalah hasil final, toh aku masih ada obat KB darurat.

Kalo dengan Dian aku ga takut hamil, beda dengan misel, dia ini adik kandungku, bisa kiamat langsung kalo orang tuaku tau kedua anaknya inses.

Tanda-tanda klimaks makin dekat, aku rubah posisiku menjadi setengah berjongkok, ku ganjal bantal di bawah pinggang adikku, lalu aku hujam kembali lebih dalam lebih dan lebih ngebut, efeknya? Misel keluar, dia orgasme beruntun diikuti oleh squirt cipratan cairan cintanya merembes melewati batang kontolku.

Reaksi ku pun tak bisa ditahan, pejuh itu mengalir ke ujungnya, aku mentokin kontolku ke ujung rahimnya, dan semprotan dahsyat spermaku bertemu dengan semburan cintanya, benar-benar dahsyat.

Lebih dari 5x tembakan aku membanjiri rahimnya, lalu aku ambruk diatas tubuhnya, dia memelukku erat dan terisak.

Entah menyesal atau kenapa, aku sudah tidak peduli, yang jelas after crot aku mengantuk, aku membalikkan posisi dengan dia menjadi di atas tubuhku, tanpa mencabut kontolku, lalu aku mengambil selimut untuk menutupi kami berdua yg masih menjadi satu, dan kami berdua tertidur dalam keadaan kontolku masih menancap di dalam memeknya.

TAMAT

CERITA TERBARU